Merek yang prestisius adalah merek yang memiliki brand equity kuat sehingga memiliki daya tarik yang besar di mata konsumen. Bagaimana caranya?
Dalam kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini, peran sebuah merek menjadi sangat penting untuk menjadi pemimpin pasar. Pasalnya, atribut-atribut kompetisi lainnya relatif mudah ditiru kompetitor.
Merek merupakan nama atau simbol yang bersifat membedakan. Merek memberi tanda pada konsumen mengenai produk atau jasa yang diwakilinya dan melindungi konsumen maupun produsen dari kompetitor yang berusaha memberikan produk yang tampak identik/sama.
Dengan demikian, perusahaan harus secara kontinu mengelola brand equity (ekuitas merek) sebagai salah satu intangible asset-nya. Merek yang prestisius adalah merek yang memiliki brand equity kuat sehingga memiliki daya tarik yang besar di mata konsumen.
Elemen merek
Elemen merek bisa meningkatkan brand awareness atau memfasilitasi informasi asosiasi merek yang kuat, disukai, dan unik. Penggunaan elemen merek haruslah dilakukan dengan tepat, sehingga memberikan dampak terbaik dalam pembentukan ekuitas merek. Adapun yang menjadi elemen dari merek adalah nama, logo, slogan, simbol, packaging, dan karakter-karakter dari merek.
Ketika memilih suatu elemen merek, menurut Keller, perusahaan harus melihat faktor kemudahan untuk diingat, memiliki arti, kompetitif, dapat dipercaya, kaya secara visual, verbal (meaningful), menarik, fleksibel dan mampu diperbaharui, bersifat legal dan dapat dilindungi, serta dapat disesuaikan dengan berbagai macam produk tambahan dan tempat berbeda tanpa terhalang oleh kultur secara geografis.
Program dan aktivitas marketing
Keller mengingatkan bahwa seorang marketer tidak boleh hanya terpaku pada satu cara ketika mengomunikasikan merek. Jika menggunakan program komunikasi modern, seorang marketer haruslah pintar-pintar mengombinasikan komunikasi melalui media massa traditional, pengalaman langsung, serta media online dan mobile.
Agar merek lebih mudah dan cepat dikenali tentunya harus menerapkan aktivitas marketing. Marketer bisa melakukan integrasi marketing dengan kriteria: cakupan, biaya, efek langsung, dan efek tak langsung. Namun, sebelum melakukan program marketing, marketer harus menentukan terlebih dahulu nilai tawar produk.
Asosiasi merek
Brand association atau asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul dan terkait dalam ingatan konsumen mengenai suatu merek. Asosiasi merek mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut, produk, geografis, harga, pesaing, selebriti dan lain-lainnya.
Suatu merek yang telah mapan sudah pasti akan memiliki posisi yang lebih menonjol ketimbang pesaing, bila didukung oleh asosiasi yang kuat. Asosiasi merek yang saling berhubungan akan membentuk suatu rangkaian yang disebut brand image.
Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat brand image yang dimiliki merek tersebut. Memiliki brand image yang baik di mata konsumen sangatlah penting karena dapat menjadi nilai tambah dalam pengambilan keputusan pemilihan merek.
( Sumber : https://www.topbrand-award.com/2019/12/membangun-dan-mengelola-brand-equity/ )
Dari data di atas, bisa kita perkirakan betapa pentingnya memilih, memakai, membangun sebuah brand, dan juga dalam segi mengiklankan suatu brand dalam kondisi saat ini. Bisa kita gunakan cara mengiklankan atau memperkenalkan brand yang kita miliki dari berbagai media sosial. Bayangkan Anda adalah seorang brand manager di perusahaan produk konsumen yang ingin tetap memimpin dalam hal tren makanan terbaru. Untuk melakukan hal ini, Anda memerlukan wawasan terkini tentang bahan-bahan yang muncul dalam percakapan makanan sehat di media sosial.
Dalam hal ini brand perlu terus bereksplorasi dan tetap inovatif saat mendengarkan serta menganalisis konsumen mereka. Dari menganalisis perilaku sosial di masa lalu hingga interaksi real-time, tren pemasaran di masa depan akan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) dan pembelajaran mesin (Machine Learning, ML) dengan cara baru.
Ini akan menghasilkan berbagai pendekatan baru untuk memahami tren yang terjadi real-time dan memprediksi narasi yang mungkin terjadi di masa mendatang, sehingga memungkinkan brand untuk mengetahui apa yang menjadi ketertarikan audiens mereka berikutnya.
Penulis : Bagus Kuncoro
Ruang A-503, Mata Kuliah Strategi Pemasaran, Prodi Manajemen, Universitas Pamulang, Artikel Ini Di Buat Untuk Memenuhi Tugas Individu.